Jumat, 06 April 2012

Mahasiswa Langkat Tolak Kenaikan Harga BBM

Mahasiswa Langkat Tolak Kenaikan Harga BBM

Langkat, Sumut ( Berita ) :  Puluhan mahasiswa di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara mendatangi kantor bupati setempat dan meminta pemerintah daerah menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan diberlakukan mulai 1 April 2012.
“Kami minta Bupati Langkat Ngogesa Sitepu menolak kenaikan harga BBM,” kata kordinator aksi mahasiswa Agusma Hidayat di Stabat, Jumat [30/03]. Pada kesempatan itu para mahasiswa meminta Bupati Langkat menandatangani surat pernyataan penolakan terhadap kenaikan harga BBM beserta dana konpensasinya.
Selain itu, para mahasiswa juga meminta jajaran Polres Langkat mengamankan pertamina dan SPBU agar tidak terjadi praktik penimbunan BBM. Usai melakukan orasi yang mendapat penjagaan ekstra ketat dari aparat Polres Langkat dan Satpol PP, akhirnya mahasiswa diterima Sekdakab Langkat Surya Djahisa.
Kepada Sekdakab, para mahasiswa kembali meminta agar Pemkab Langkat ikut menandatangani pernyataan penolakan kenaikan harga BBM. “Sikap kami jelas dan tegas menolak kenaikan harga BBM yang pasti akan menyengsarakan rakyat,” ujar Agusma Hidayat.
Surya Djahisa yang pada kesempatan itu didampingi Asisten II Indra Salahuddin, Asisten III Sura Ukur, Kaban Kesbanglinmaspol Sulistianto, Kakan Satpol PP Irham Syukri, dan Kabag Ops Polres Langkat Kompol Suyadi mengaku merespons keinginan dan harapan mahasiswa.
Namun demikian, menurut dia, pada saat yang sama Bupati Langkat tengah bertugas di luar kota dan tidak berada ditempat. “Kita sangat mengapresiasi keinginan mahasiswa ini dan mudah-mudahan pemerintah mendengarkannya,” katanya.

http://beritasore.com/2012/03/30/mahasiswa-langkat-tolak-kenaikan-harga-bbm/

Calon Gubernur DKI Diminta Jangan Umbar "JANJI!!"

Calon Gubernur DKI Diminta Jangan Umbar Janji

Jakarta Beribu janji manis dilontarkan bakal calon pasangan Gubernur DKI Jakarta. Beragam solusi mereka tawarkan kepada warga Jakarta. Para pasangan itu pun diminta jangan sembarangan mengumbar janji.

"Para calon harus bisa menjabarkan program lebih rinci, lebih jelas. Ketika mencapai target, itu yang dia tawarkan janji atau hanya sekadar wacana saja," kata pengamat perkotaan asal Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, dalam diskusi yang digelar Sindo Radio Network di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (24/3/2012).

Yayat menilai warga Jakarta saat ini sudah letih dengan beban yang ada. Jika diiming-iming dengan janji manis mengenai perubahan, Yayat meyakini warga Jakarta pun dengan mudah akan terbuai.

"Nah janji-janji ini diberikan hanya sekadar sewaktu kampanye atau memang sesuatu yang terbukti dilaksanakan," tegasnya.

Sebagai contoh, setiap pasangan pasti akan mengusung janji bisa membebaskan Jakarta dari kemacetan. Padahal, tidak sedikit program sudah dikeluarkan pemerintah untuk ini.

"Apa yang akan dipergunakan untuk menyelesaikan itu (macet), padahal Jakarta sudah punya banyak rencana untuk mengatasi masalahnya," lanjut Yayat lagi.

http://news.detik.com/read/2012/03/24/154530/1875454/10/calon-gubernur-dki-diminta-jangan-asal-umbar-janji