Senin, 12 Maret 2012

Biografi saya ^^v

Saya Anak kedua dari 4 bersaudara, Muhamad Zuwendi Jawa Tuah yang biasa dipanggil Wendi, lahir di Bogor, Jawa Barat, 14 agustus 1991. Ayah saya bernama Zainul Jawa Tuah dan ibu Yeyet. Saya mempunyai 2 adik laki - laki dan 1 kakak perempuan. adik saya,Triza Jawa Tuahi,dan yang paling kecil Abdul Dinezak Jawa Tuah.

Sekolah dasar Sindangrasa adalah tempat bersekolah saya saat kecil.Kemudian saat saya mulai kelas 4 SD Saya  pindah belajar diSekolah dasar Negeri Pakuan 3. Selepas lulus SD tahun 1920,  melanjut ke SMPN 3 Bogor, disana saya pernah menjadi siswa pilihan untuk mengikuti Seminar di Telkom, mungkin karena Nilai Komputer yang saat itu lumayan besar. Setelah luls SMP tahun 1990, Melanjutkan ke SMAN 4 Bogor. Dan Lulus tahun1990.

Dan sekarang saya masuk Kuliah diUniversitas Gunadarma untuk bisa mewujudkan impian ayah saya, yg ingin anaknya memiliki gelar S1. Karena kakak pertama saya hanya mampu sampaiD3saja.

Keahlian saya menerjemahkan B.inggris ke dalam bahasa Indonesia, walau saya belum pernah kursus Bahasa inggris, tpi saya cukup mengerti. Di Kampus Gunadarma ini saya banyak mengikuti seminar- seminar seperti ;
 Seminar USB, Seminar Oracle, dll.
Saya juga mengikuti Beberapa Workshop seperti ;
Workshop Overclocking  Goes to Campus : How to Make Your PC High Performi


Jumat, 09 Maret 2012

Definisi Penalaran

DEFINISI PENALARAN

Penalaran(reasoning).
Penalaran adalah bentuk tertinggi dari pemikiran, dan sebab itu lebih rumit disbanding pengertian dan proporsisi.
Apa itu penalaran ? secara sederhana penalaran dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan berdasarkan proposisi-proposisi yang mendahuluinya.

Contoh :

Logam 1 dipanasi dan memuai
Logam 2 dipanasi dan memuai
Logam 3 dipanasi dan memuai
Logam 4 dipanasi dan memuai
dan seterusnya

Jadi : semua logam yang dipanasi memuai


Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.


Beberapa definisi Penalaran menurut para ahli:

•         Keraf (1985: 5) berpendapat bahwa Penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan.
•         Bakry (1986: 1) menyatakan bahwa Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.
•         Suriasumantri (2001: 42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.



Sumber :

elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/filsafat.../bab6-penalaran.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

METODE PENALARAN

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif

Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Ada 3 macam penalaran induktif :
1. Generalisasi
=> Merupakan penarikan kesimpulan umum dari pernyataan atau data-data yang ada.
=> Dibagi menjadi 2 :
a. Generalisasi Sempurna / Tanpa loncatan induktif
=> Fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan.
Contoh :
- Sensus Penduduk.
- Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, baja memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jadi, jika dipanaskan semua logam akan memuai.
b. Generalisasi Tidak Sempurna / Dengan loncatan induktif
 => Fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
Contoh : Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong.
2. Analogi
=> Merupakan penarikan kesimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Pada analogi biasanya membandingkan 2 hal yang memiliki karakteristik berbeda namun dicari persamaan yang ada di tiap bagiannya.
=> Tujuan dari analogi :
- Meramalkan kesamaan.
- Mengelompokkan klasifikasi.
- Menyingkapkan kekeliruan.
=> Contoh :
Leeteuk adalah personil Super Junior.
Leeteuk berbakat di semua bidang hiburan.
Yesung adalah personil Super Junior.
Oleh sebab itu, Yesung berbakat di semua bidang hiburan.
3. Kausal
=> Merupakan proses penarikan kesimpulan dengan prinsip sebab-akibat.
=> Terdiri dari 3 pola, yaitu :
a. Sebab ke akibat => Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat ke kesimpulan sebagai efek.
Contoh : Karena terjatuh di tangga, Kibum harus beristirahat selama 6 bulan.
b. Akibat ke sebab => Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat ke kejadian yang dianggap penyebabnya.
Contoh : Jari kelingking Leeteuk patah karena memukul papan itu.
c. Akibat ke akibat => Dari satu akibat ke akibat lainnya tanpa menyebutkan penyebabnya.

Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.Contoh; Jika meneliti konsumsi rumah tangga untuk minyak, maka sebelum turun ke lapangan yang dipersiapkan adalah teori konsumsi, permintaan dan penawaran barang, dll; pertanyaan yang akan diajukan sudah jeas dan hampir baku, sampelnya jelas, dll artinya sudah disiapkan semua tinggal cari data.

Macam-macam silogisme;
Silogisme kategoris: terdiri dari proposisi-proposisi kategoris.
Silogisme hipotesis: salah satu proposisinya berupa proposisi hipotesis.
Silogisme Alternatif : pemecahan masalah/pengambilan kesimpulan/keputusan akhir.

Misalnya contoh silogisme:
Premis 1 : Bila hujan, maka jalanan basah
Premis 2 : Sekarang hujan
Konklusi : Maka jalanan basah.

Bandingkan dengan jalan pikiran berikut:
Premis 1 : Bila hujan, maka jalanan basah
Premis 2 : Sekarang jalanan basah
Konklusi : Maka hujan.



Sumber :


http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://eziekim.wordpress.com/2011/02/13/penalaran-i-metode-induktif/
http://aderiska-pilyang.blogspot.com/2011/02/metode-penalaran-deduktif.html

Kesalahan Dalam Penalaran

Kesesatan adalah kesalahan yang terjadi dalam aktivitas berpikir karena penyalahgunaan bahasa (verbal) dan/atau relevansi (materi) . Kesesatan (fallacia,fallacy) merupakan bagian dari logika yang mempelajari beberapa jenis kesesatanpenalaran sebagai lawan dari argumentasi logis.
Kesesatan karena ketidaktepatan bahasa antara lain disebabkan oleh pemilihan terminologi yang salah sedangkan ketidaktepatan relevansi bisa disebabkan oleh :
(1) pemilihan premis yang tidak tepat (membuat premis dari proposisi yang salah), atau
(2) proses penyimpulan premis yang tidak tepat (premisnya tidak berhubungan dengan
      kesimpulan yang akan dicari).


Menurut Sumarsono, seasat piker adalah proses penalaran atau argumentasi yang sebenarnya tidak logis, salah arah, menyesatkan, suatu gejala berpikir yang salah yang disebabkan pemaksaan prinsip – prinsip logika tanpa memperhatikan relevansinya. Kesesatan penalaran terdapat pada siapa saja bukan kesesatan dalam fakta – fakta, tetapi dari bentuk penarikan kesimpulan yang salah karena tidak dari premis – premis yang menjadi acuan

Jenis-jenis kesalahan
1. Kesalahan  formal

a. Kesalahan karena menggunakn term.
Kesalahan berfikir karena menggunakn empat term dalam silogisme. Ini terjadi karena term penengah diartikan ganda, sedang patokan yang seharusnya terdiri dari tiga term, seperti : semua perbuatan menganggu orang lain diancam dengan hukuman.
b. Kesalahan karena kedua term tidak mencakup
Kesalahan karena tidak satupun dari kedua term penengah mencakup, seperti : Orang terlalu banyak belajar kurus. Dia kurus sekali karena itu tentulah ia rajin belajar.
c. Kesalahn karena menolak sebab
Kesalahan dalam silogisme hipotetika karena mengingkari sebab kemudian disimpulkan bahwa akibat juga terlaksana, seperti : jika permintaan bertambah maka harga naik. Nah, sekarang permintaan tidak bertambah, jadi harga tidak naik.
d. kesalahan karena tidak kosisten
Kesalahan berfikir karena tidak runtutnya pertanyaan yang diakui sebelumnya, seperti : Anggaran dasar organisasi kita sudah sempurna, kita perlu melengkapi beberapa fasal agar komplit.

2. Kesalahan informal

a. kesalahan membuat generalisasi yang terburu – buru
Kesalahan berfikir tergesa – gesa membuat generalisasi, mengambil kesimpulan umum dari kasus individual yang terlampau sedikit, sehingga kesimpilan yang ditarik melampaui batas lingkungannya.

b. Kesalahan karena memaksakan praduga
Kekeliruan karena menetapkan kebenaran suatu dugaan
seperti : seorang pegawai datang kekantor dengfan luka goresan dipipinya. Seseorang menyatakan bahwa istrinyalah yang melukai, padahal goresan besi pagar.
c. Kesalahn karena mengunakan permasalahan
Kesalahan berfikir karena mengambil konklusi dan premis yang sebenarnya harus dibuktikan dahulu kebenarannya, seperti : Allah itu mesti ada karena ada bumi, disini orang yanmg membuktikan bahwa allah itu ada dengan dasar adanya bumi, tetapi tidak dibuktikan bahwa bumi adalah ciptaan allah.

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kesesatan
http://zamroniye.wordpress.com/2011/06/11/kesalahan-dalam-berfikir/

Mobil ESEMKA

Memang tidak dapat di pungkiri kemajuan teknologi yang semakin canggih. Terutama pada otomotif kendaraan yang semakin maju dan canggih. Seperti yang kita ketahui, kendaraan sangat penting di zaman era globalisasi seperti ini, apalagi kendaraan beroda empat seperti mobil, yang banyak diminati leh masyarakat, karena kegunaannya yang lebih maximal dibanding kendaraan sepeda motor. Selain itu mobil semakin maju dan semakin banyak di produksi oleh negara-negara maju yang mampu menghasilkan mesin dan design mobil yang canggih. Oleh karena itu banyak pilihan dan variasi yang membuat para user tertarik untuk membelinya. Tentu harganya tidak murah, dikarenakan negara Indonesia masih meng import mobil-mobil mewah tersebut. Sedangkan negara indonesia belum bisa menciptakan dan merakit mesin mobil. Sehingga SDM masih sangat lemah untuk bidang otomotif di negeri kita yang tercinta ini, serta kurang adaya dukungan dari pemerintah untuk mesuport hal tersebut.

Sampai akhirnya, suatu saat anak-anak bangsa yang sedang menimba ilmu di sekolah menengah kejuruan (SMK) telah menunjukan hasil kreatifitasnya yaitu dengan menghasilkan sebuah mobil ciptaannya. Hal seperti ini sungguh mengejutkan bangsa dan negara karena merupakan suatu kebanggan. Sampai saat ini, mobil esemka sedang dalam tahap uji emisi, yaitu untuk diuji kelayakan dari mobil tersebut apakah lulus standarisasi mesin atau tidak . Jika lulus standarisasi maka akan diproduksi untuk public, dan akan diproduksi banyak untuk masyarakat.

Setelah melakukan tahap uji emisi, mobil esemka dinyatakan gagal atau tidak lulus tahap standarisasi. Hal ini, seharusnya tidak membuat patah semangat bangsa Indonesia. Masalah seperti ini, dapat ditangani dengan cara semakin mendukung kreativitas yang sudah ada, untuk dikembangkan. Dengan dukungan yang kuat seperti memperkuat fasilitas dan peningkatan mutu pembelajaran otomotif maka, mobil esemka dapat menjadi mobil yang layak standarisasi dan dapat dipublikasikan.

Hasil kreativitas anak bangsa Indonesia menjadi sorotan masyarakat dan bahkan berbagai opini di lontarkan. Berdasarkan sebagian opini masyarakat yang saya teliti, berkata : ”ya saya bangga dengan hasil kreativitas bangsa Indonesia dan saya turut mendukung kesuksesan tersebut”. Akan tetapi, sebagian masyarakat berpendapat : ”ah klo sayalebih baik menggunakan mobil bermerek yang sudah pasti dari luar negeri,selain mesinnya terjamin suku cadangnya juga banyak dan mudah”. Menurut saya pribadi, sebagai penulis artikel ini, pendapat masyarakat yang lebih suka menggunakan mobil import tersebut tidak mencerminkan samasekali sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air. Seharusnya menurut saya, kita harus bangga terhadap hasil kreativitas bangsa. Dengan adanya kreativitas ini merupakan awal cikal bakal kemajuan bangsa kita. Saya harapkan pemerintah juga turut mendukung seperti, pembuatan suku cadang yang menyebar di daerah-daerah. Hal ini nantinya menyebabkan masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan suku cadang tersebut. Dengan sendirinya mobil esemka banyak diminati oleh masyarakat dan menjadi popular di negara kita.

Harapan saya kedepannya, INDONESIA BERHENTI MENGIMPOR mobil luar, Dan mulai MENGEXPORT ^^ amiiiin



SOFTSKIL

Softskills adalah sebuah istilah dalam sosiologi tentang EQ (Emotional Intelligence Quotient) seseorang, yang dapat dikatagorikan /klusterkan menjadi kehidupan sosial, komunikasi, bertutur bahasa, kebiasan, keramahan, optimasi.

Konsep tentang soft skill sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional intelligence). Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan diluar kemampuan teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal.

Secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua kategori :intrapersonal dan interpersonal skill. Intrapersonal skill mencakup : self awareness (self confident, self assessment, trait & preference, emotional awareness) dan self skill ( improvement, self control, trust, worthiness, time/source management, proactivity, conscience). Sedangkan interpersonal skill mencakup social awareness (political awareness, developing others, leveraging diversity, service orientation, empathy dan social skill (leadership,influence, communication, conflict management, cooperation, team work, synergy)

Pentingnya Softskill
Mengapa ?. Dunia kerja percaya bahwa sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang tidak hanya memiliki kemahiran hard skill saja tetapi juga piawai dalam aspek soft skillnya. Dunia pendidikanpun mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill.

sumber : http://sinauonline.50webs.com/Pentingnya%20Softskill.html
              staffsite.gunadarma.ac.id/edi_mp/index.php?stateid...id...part...

HARDSKILL

Hardskill adalah keterampilan teknis yang melekat atau dibutuhkan untuk profesi tertentu.
Contoh: insinyur mekanik membutuhkan keterampilan bekerja dg permesinan, programmer harus menguasai teknik pemrograman dg bahasa tertentu.

Hardskill sudah pasti dibutuhkan untuk bisa bekerja dengan tepat tujuan. Namun adalah softskill yang bisa membuat seseorang bisa betul-betul bekerja dan dipertimbangkan untuk naik ke tingkatan karir atau jabatan lebih tinggi. Ini karena softskill menentukan kemampuan seseorang dalam menyikapi pekerjaannya, organisasinya, rekan kerjanya, dan para client-nya.
Softskill tidak hanya terbatas pada lingkup pekerjaan, namun juga sampai pada kehidupan sosial dan berumahtangga. Softskill tidak hanya berkisar pada keterampilan komunikasi, namun juga melingkupi kemampuan untuk mengelola stres, kemampuan untuk mengelola disiplin pribadi, dan kemampuan untuk memecahkan masalah.

Seorang siswa/mahasiswa tidak hanya sekedar perlu memiliki keterampilan teknis terkait pekerjaan yang diidamkan dan diincarnya. Kita tak boleh lupa bahwa di saat bekerja nanti kita juga akan bekerja dalam tim, harus melaporkan kerja kita kepada seseorang, menghadapi tekanan kerja, melakukan presentasi, mengirimkan pesan email secara sopan, dan lain sebagainya. Untuk itu, maka keterampilan teknis (hardskill) tidaklah cukup. Hardskill sangatlah penting, namun belumlah cukup untuk mengantar seseorang menuju sukses.

sumber : http://www.edunimasi.com/pentingnya-hardskill-dan-softskill.html